Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah (Matius 5:9).

Yerusalem digelari sebagai “Ratu Kota-kota Dunia” selama 30 abad. Tanpa memiliki kekayaan sebagai hasil bumi, kota ini dipilih Tuhan sebagai benteng monoteisme. Dari lembah-lembah tandus itu ahli-ahli filsafat, para rasul dan Kristus melontarkan ajaran akan moral dan mengasihi sesama manusia. Kota ini adalah pusat kota yang berhubungan dengan keagamaan dari setengah bagian dari seluruh manusia yang hidup di bumi ini. Bagi orang Yahudi kota ini sebagai simbol kejayaan masa lalu dan harapan mereka akan masa depan. Bagi umat Kristen, di kota ini Yesus menyampaikan khotbah terakhirnya, juga kota di mana Yesus mati dan bangkit. Yerusalem sebagai sumber keyakinan dan damai kota yang paling kudus.

Namun, Yerusalem juga kota yang penuh dengan teror, perang dan tempat darah tertumpah. Pedang telah memakan nyawa anak-anak Yerusalem sepanjang sejarah kota itu. Terjadi banyak sekali pertempuran di pintu gerbang di kota itu lebih banyak dari kota lain mana pun di dunia ini. Berjalan berkeliling di Kota Yerusalem berarti melintasi lautan darah dan jutaan mayat yang telah terbunuh dan terkubur di tanah kota ini. Yerusalem telah diserbu sebanyak 50 kali, ditaklukan sebanyak 36 kali dan dihancurkan sebanyak 10 kali. Betapa lelahnya selama berabad-abad mendambakan kedamaian.

Awalnya kota ini disebut dalam Alkitab, pada masa Abraham, dengan nama Salem yang berarti “damai” (Kejadian 14:18). Pada abad ke-10 SM, Raja Daud mengambil kota tersebut dari tangan Jebusites, mendirikan ibukota dan membawa tabut perjanjian ke dalam kota itu. Berdoalah untuk kesejahteraan Yerusalem: “Biarlah orang-orang yang mencintaimu mendapat sentosa” (Mazmur 122:6). Saat kita berharap dan berdoa kepada Tuhan mohon kedamaian, maka akan turunlah suasana dari surga kedamaian itu.

Setiap orang mendambakan kedamaian. Salah satu ciri anak Allah adalah pembawa damai bagi dunia ini. “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah” (Matius 5:9). Sudahkah ada damai di keluarga, lingkungan pekerjaan, dan pelayanan Anda? —Lydia Ong

Kita dipanggil untuk membawa damai
Share:
spacer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"...Sobat berikanlah tanggapanmu atas tulisan di atas..."