Pendekatan agama dan budaya bisa bawa perdamaian di Papua


Pendekatan keamanan untuk mewujudkan Papua yang damai dinilai sudah tidak relevan dan telah lama ditinggalkan, maka perlu diubah dengan pendekatan budaya dan agama.

“Pendekatan keamanan di Papua sudah lama ditinggalkan. Justru sekarang kita lebih menerapkan pendekatan budaya, pendekatan agama, kemudian kesetaraan dimana kita mengajak seluruh lapisan masyarakat melalui keyakinan agamanya,” kata Pandam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Christian Zebua, awal pekan ini.

“Melalui budaya,” lanjutnya, “bisa disampaikan pesan-pesan persaudaraan, pesan-pesan persatuan dan kesatuan, pesan-pesan menghindari konflik, sopan dan tidak saling memusuhi”.

Pangdam yang pernah menjadi pengajar di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) ini menekankan, tak satu pun “agama yang menganjurkan permusuhan dan melakukan pembunuhan.”

Dirinya yakin bahwa  melalui pendekatan agama Papua akan damai. Begitu juga dengan budaya.

Selain itu ia mengajak semua elemen untuk meningkatkan komunikasi. “Mungkin selama ini komunikasi kita kepada masyarakat kurang baik dan hal ini perlu ditingkatkan,” lanjutnya.

Di samping itu, jaminan kesetaraan bagi masyarakat Papua juga penting untuk diwujudkan. “Siapa pun dari Papua punya kesempatan sama dan peluang yang sama untuk melakukan ihwal positif kepada masyarakat, bangsa, dan negara guna membangun Papua,” tambahnya.
Share:
spacer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"...Sobat berikanlah tanggapanmu atas tulisan di atas..."