Yesus Pokok Anggur Yang Benar

Foto/Doc. Pribadi

YESUS POKOK ANGGUR YANG BENAR
[Inspirasi Yoh. 15:1-8]


"Akulah pokok anggur yang benar, dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya, dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya berbuah lebih banyak.
"Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku."
Dari kata-kata Yesus ada dua hal yang bisa menjadi ispirasi renungan:
PERTAMA, UNDANGAN YESUS
Yesus mengundang kita untuk tinggal di dalamnNya. "Tinggallah di dalam aku dan aku di dalam kamu." Yesus sendiri mengajak dan membuka diri agar kita ada dalam Dia. Yesus amat bermurah hati dan amat mencintai, sampai-sampai dia tidak ingin membiarkan kita manusia.
Bukti cintaNya yang mendalam mengantarnya untuk tetap memberikan peluang kepada manusia agar datang kepada Dia. Dia tak ingin manusia dipotong seperti ranting yang kering.
Karena itu kita diajak memahami, bahwa tidak ada yang lebih penting daripada tinggal di dalam Yesus. Dengan tinggal di dalam Dia, kita dapat menghasilkan buah yang melimpah.
Yesuslah pokok anggur dan kita ranting ranting-Nya. Kita boleh makan dari pokok anggur Tuhan dengan berbagai cara:
_Membaca, merenungkan dan melaksanakan Sabda Tuhan. Firman itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. Firman Tuhan menjadi pegangan dan sumber kekuatan bagi hidup. Melalui firman-Nya, kita akan makin mengerti kehendak Tuhan.
_Menerima sakramen-sakramen, khususnya Sakramen Ekaristi. Ekaristi merupakan sumber dan puncak perayaan umat beriman. Tuhan hadir secara sempurna dalam Ekaristi.
_Doa pribadi maupun bersama. Dalam doa kita akan mengalami kemesraan hubungan dengan Tuhan.
KEDUA, TIDAK BERBUAH DIPOTOG
Yesus amat mencintai manusia, karena cintaNya pada manusia, Ia mengundang kita datang kepadaNya. Kalau manusia tetap "kepala keras" untuk menghadiri undangNya untuk tinggal di dalamNya, Yesus memberikan peringatan:
"Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar."
Perintah supaya manusia datang dan tinggal di dalamNya. Karena tidak ada yang bakal rugi atau kesal kalau ada di dalam Dia. Malah sebaliknya kita akan sangat rugi dan kesal kalau kita tidak menghadiri undangan Tuhan dan mau tetap berada dalam keegoan diri dan kesombongan diri semata.
Yesus jelas mengatakan yang tidak di dalam Aku, Ia tidak akan menghasilkan buah. "Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar."
Yang tidak di dalam Dia sebagai pokok anggur yang baik dan benar, akan menghasilkan buah yang busuk dan tidak baik. Buah apa yang harus dihasilkan?
Yesus sebagaimana anggur dan kita ranting-taringnya. Kita dapat menghasilkan buah yang baik dan banyak hanya jika kita tinggal di dalam-Nya dan bersandar selalu pada-Nya.
Karena itu mari lihat ilustrasi ini: Pohon yang baik dapat dilihat melalui buah yang dihasilkan. Misalnya, pohon yang memiliki buah yang banyak dan manis adalah contoh pohon yang baik. Tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan sebaliknya. Begitu juga dengan kita, bagaimana kualitas hidup kita akan terpancar melalui sikap dan perkataan kita setiap harinya. Dan dari buah itulah dunia ini akan mengenal pengikut Kristus.
Sementara jika kita meninggalkan pokok anggur itu, kita hanya akan menjadi kering dan lama-kelamaan akan mati. Tinggal di dalam Yesus bukan sekadar mengaku menjadi umat-Nya, tapi dengan kesungguhan hati percaya dan melakukan perintah-Nya serta senantiasa memperbaiki hidup agar semakin sama dengan kehendak-Nya.
Sebagai pokok anggur Yesus mengajarkan agar dapat menghasilkan sikap dan prilaku yang baik. Segala yang baik yang kita hasilkan akan menunjukkan siapa diri kita.
Teruslah berbuah di dalam Kristus, dengan senantiasa yakin bahwa kita dapat menghasilkan segala hal yang baik dalam hidup hanya jika kita bergantung pada-Nya. Teruslah berusaha menjadi pohon yang baik yang menghasilkan buah-buah baik dalam kehidupan kita dan menjadi alat untuk menyatakan kemuliaan-Nya.
Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya.
Selamat menjadi pejuang kebenaran, kebaikan, keadilan, kebebasan yang dilandasi oleh Cinta mendalam yang diperoleh dari sang Pokok Anggur.***

RD. Honaratus Pigai

Share:
spacer