INDONESIA BELUM MENYADARI EKSISTENSINYA DI PAPUA



JAYAPURA – Indonesia belum menyadari eksistensinya di atas tanah Papua. Ensistensinya di Papua seperti “pencuri” yang datang tanpa diundang. Indonesia datang bukan untuk memanusiakan manusia Papua atau memberdayakan manusia Papua, tetapi malah datang untuk menindas. Mereka juga datang melalui tahap hukum yang cacat, tetapi buat diri seperti benar.

Hal ini dikatakan seorang mahasiswa KK (yang tidak ingin disebut nama dan alamat kampusnya dalam tulisan ini) di rumahnya Kotaraja, selasa (23/10/12). Menurutnya, Indonesia harus menyadari diri sebaik mungkin atas keberadaanya. Menyambung pembicaraannya ia pun menambahkan bahwa segala konflik yang terjadi di Papua, karena ketidaksadaran Indonesia atas dirinya.

“Konflik yang telah berlangsung lama, sejak Papua diintegrasikan ke Papua dengan cacat hukum hingga detik ini, karena kekurangsadaran pemerintah Indonesia atas eksistensinya di Papua”, ungkapnya.

“Negara harus mengaku diri atas keberadaanya di atas tanah Papua dan mengaku dosa-dosa politik yang telah dibuatnya selama ini”, tegasnya.

Menyangkut dialog Jakarta-Papua, KK mengatakan perlu diadakan. Tetapi harus dimediasi oleh pihak ketiga yang netral. Tempat pelaksanaannya pun harus netral.

“Dialog perlu dan harus dilakukan, tetapi harus dimediasi oleh pihak ketiga. Dalam dialog kedua belah pihak yang bertikan harus menggali masalah mendasar orang asli Papua dan mengungkapkan dosa-dosa konflik yang melanda manusia Papua ” ungkapnya. (Honaratus Pigai)
Share:
spacer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"...Sobat berikanlah tanggapanmu atas tulisan di atas..."