Para Pemateri Diskusi Publik di Aula St. Yoseph STFT FT Abepura Foto/Honny Pigai |
Jayapura- Pada Diskusi Publik, Dialog Jakarta-Papua dan Pemilu 2014, dalam rangka penerimaan penghargaan The Hakson Justice And Peach Award 2013 lalu, di Aula STFT “Fajar Timur” 15/04/13, Pater Neles Tebay mengatakan posisi Jaringan Damai Papua (JDP) bukan menentukan hasil akhir dari dialog, tetapi hasil akhir ditentukan oleh kedua bela pihak yang bertikai.
Hasil untuk menentukan keinginan rakyat
Papua atau Keinginan Indonsia, tidak ditentukan oleh JDP. JDP hanya
memfasilitasi dan menyiapkan ruang, agar kedua bela pihak yang bertikai bertemu
dan memutuskan hasil.
“Posisi
JDP hanya menyiapkan ruang dan bukan menentukan atau membuat hasil. Jadi jangan
tanya hasil kepada JDP, karena hasil ditentukan oleh kesepakatan kedua bela
pihak antara Jakarta-Papua” kata Pater Neles.
Jadi menurutnya, JDP bertugas untuk
menyiapkan lahan. Ia mengbaratkan, JDP sebagai seorang pekerja yang membuat
beden, kalau bedennya sudah siap, maka yang menanam tanamannya adalah tugas
Jakarta dan Papua. Jadi tanaman apa yang harus ditanam di beden itu, sebelumnya
harus ada kesepakatan antara Jakarta dan Papua. Maka Jakarta dan Papua harus
sepakat salah satu tanaman yang mau ditanam, agar tumbuh subur dan bisa
berbuat.
Karena menurut Neles, sekalipun Jakarta
dan Papua memiliki bibit unggul, tetapi kalau tidak ada lahan, tidak mungkin
bibit itu bisa tumbuh. Karena itu, bibit itu butuh lahan. Lahan itulah yang
sedang disiapkan oleh JDP.
Di sisi lain, Pater Neles Tebay
mengatakan Siapa pun yang akan jadi Presiden Indonesia di periode mendatang,
dialog Jakarta-Papua tetap diperjuangkan. Karena dialog sebagai salah satu
solusi penyelesaian konflik Papua.
“Siapa
pun yang jadi presiden, dialog tetap diperjuangkan. Maka kalau mau selesaikan
konflik Papua, mesti ada dialog,” ungkap Pater
yang pernah menerima hadiah nobel
perdamaian ini.
Honaratus Pigai
Posting Komentar
"...Sobat berikanlah tanggapanmu atas tulisan di atas..."