Jayapura
-- Seorang warga sipil bernama Arton Kogoya, 24 tahun, tewas ditembak
anggota TNI di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Sabtu malam, 11 Mei 2013.
Penembakan
sekitar pukul 22.45 WIT di Jalan Yos Sudarso Wamena itu dilakukan anggota Yonif
756 Pos Napua. "Benar, mengakibatkan korban satu masyarakat meninggal di
tempat," kata Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Letkol Infantri
Jansen Simanjuntak, Minggu pagi, 12 Mei 2013.
Ia mengatakan
kronologi penembakan berawal ketika tiga anggota TNI Yonif 756 Pos Napua hendak
bermain futsal sekitar pukul 20.00 WIT. Ketiganya adalah Serda Agung, Pratu
Sitanggang, dan Prada Haryono. Ketiganya turun dari pos ke arah kota memakai
sepeda motor, berpakaian preman, dan tak membawa senjata.
Usai bermain
futsal, ketiganya mampir di warung Wonogiri Tiga Wamena untuk membeli makanan.
Di depan warung, tiba-tiba mereka dicegat oleh lima orang dalam keadaan mabuk
dan meminta uang. "Karena tak dikasih terjadi perang mulut serta
perkelahian. Salah satu warga mabuk itu membawa parang hendak menikam
anggota," kata Simanjuntak.
Selanjutnya,
kata Jansen, oknum pemalak itu kemudian mengejar Prada Haryono yang lari
menyelamatkan diri ke arah BRI Sinakma dan ke kodim. "Saat itu Serda Agung
menelpon Praka Simanjuntak yang berada di Pos Napua meminta bantuan. Tidak
berapa lama, tujuh orang di bawah pimpinan Serda Anang Tri Prasetya turun
memakai baju preman, menggunakan sepeda motor, dan membawa senjata tiga
pucuk," ujar Jansen.
Sesampainya di
Jalan Yos sudarso, terjadi lagi aksi kejar-kejaran antara pemabuk dan tentara.
Salah satu pemalak sempat membacok anggota, tetapi tak kena. "Dalam
keadaan terjepit itu, anggota membuka tembakan peringatan, tapi tak membuat
yang mabuk takut. Malah mereka menyerang terus menggunakan parang," kata
Jansen.
Akhirnya, karena
merasa terancam, anggota menembak ke tanah. "Prada Wahyudi menembak ke
tanah. Tapi karena panik, arah senjata ke korban yang langsung meninggal di
tempat," kata Jansen. Usai insiden itu, ratusan warga sempat akan
melakukan aksi balas dendam. "Namun sudah diarahkan agar mereka tidak
anarkis."
Sumber: tempo.co (JERRY OMONA)
Posting Komentar
"...Sobat berikanlah tanggapanmu atas tulisan di atas..."