
Kasus
tersebut terjadi ketika korban sedang membeli barang di Kios. Korban dihadang
dan dipukul saat pulang membelanja barang beliannya. Korban dipukul tanpa
alasan. korban mengalami luka parah. dan kemudian, keesokan harinya, Jumat,
28/6/2013, setelah mendengar informasi tersebut, seluruh masyarakat di
Kabupaten Deyai melakukan aksi spontan di pusat ibukota. mereka miminta
pertanggungjawaban Aparat setempat. Masyarakat menyatakan penolakan
didirikannya kantor Brimob di Deyai, dikarenakan Brimob selalu melakukan
tindakan brutal yang tidak manusiawi terhadap rakyat sipil.
Hingga saat ini, pelaku diinformasikan sedang diselidiki dan diproses, namun warga tidak yakin pelakunya akan diberikan sangsi hukum. karena menurut masyarakat setempat, setiap pelaku selalu dibenarkan dan dilindungi, bahkan diberikan jabatan atas kekerasan yang dilakukan tersebut.
Kasus yang serupa diinformasikan perna terjadi seminggu lalu, yang juga dilakukan oleh Brimob, yang menewaskan seorang warga sipil. Situasi seperti ini, sering terjadi di Kabupaten Deiyai, sehingga mengawatirkan warga setempat.
Hingga saat ini, pelaku diinformasikan sedang diselidiki dan diproses, namun warga tidak yakin pelakunya akan diberikan sangsi hukum. karena menurut masyarakat setempat, setiap pelaku selalu dibenarkan dan dilindungi, bahkan diberikan jabatan atas kekerasan yang dilakukan tersebut.
Kasus yang serupa diinformasikan perna terjadi seminggu lalu, yang juga dilakukan oleh Brimob, yang menewaskan seorang warga sipil. Situasi seperti ini, sering terjadi di Kabupaten Deiyai, sehingga mengawatirkan warga setempat.
Dari
laporan tersebut, kondisi masyarakat di daerah Waghete hingga saat ini
dikabarkan tegang. Rakyat kemudian meninggalkan pusat Kabupaten setelah waktu
mulai larut. (***STEVEN…)
Posting Komentar
"...Sobat berikanlah tanggapanmu atas tulisan di atas..."