 |
| Foto masyarakat Ndugama yang mengungsi |
Di sudut dunia yang dilanda perang,
Terdengar tangis di antara reruntuhan.
Langit kelabu, bumi yang menangis,
Di sanalah mereka, para pengungsi yang terluka.
Dari desa-desa yang hancur luluh,
Mereka melangkah, berharap pada masa depan.
Meninggalkan rumah, kenangan, dan cinta,
Menembus malam dengan langkah yang tertatih.
Anak-anak tanpa tawa, ibu-ibu tanpa harapan,
Menatap kosong ke arah cakrawala.
Duka membebani hati yang rapuh,
Namun mereka terus berjalan, mencari secercah cahaya.
Di kamp-kamp pengungsian, mereka berkumpul,
Berbagi cerita tentang kehidupan yang hilang.
Dalam kesakitan, mereka menemukan kekuatan,
Dalam kehilangan, mereka menemukan harapan.
Meski perang merenggut banyak dari mereka,
Jiwa-jiwa ini tak pernah patah.
Mereka adalah bukti ketangguhan manusia,
Pengungsi yang berjuang untuk esok yang lebih baik.
Terdengar tangis di antara reruntuhan.
Langit kelabu, bumi yang menangis,
Di sanalah mereka, para pengungsi yang terluka.
Dari desa-desa yang hancur luluh,
Mereka melangkah, berharap pada masa depan.
Meninggalkan rumah, kenangan, dan cinta,
Menembus malam dengan langkah yang tertatih.
Anak-anak tanpa tawa, ibu-ibu tanpa harapan,
Menatap kosong ke arah cakrawala.
Duka membebani hati yang rapuh,
Namun mereka terus berjalan, mencari secercah cahaya.
Di kamp-kamp pengungsian, mereka berkumpul,
Berbagi cerita tentang kehidupan yang hilang.
Dalam kesakitan, mereka menemukan kekuatan,
Dalam kehilangan, mereka menemukan harapan.
Meski perang merenggut banyak dari mereka,
Jiwa-jiwa ini tak pernah patah.
Mereka adalah bukti ketangguhan manusia,
Pengungsi yang berjuang untuk esok yang lebih baik.
PIGAI, Honny - QC, 27072024
-
-
Posting Komentar
"...Sobat berikanlah tanggapanmu atas tulisan di atas..."