Hati Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta (1 Raja-raja 11:2).


Siapa yang tak kenal dengan Salomo? Ia terkenal sebagai raja Israel yang paling berhikmat. Hikmat itu dimintanya dari Tuhan dan Tuhan senang dengan permohonan Salomo ini. Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang paham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini? Lalu adalah baik di mata Tuhan bahwa Salomo meminta hal yang demikian (1 Raja-raja 3:9-10).
 
Sayangnya dalam perjalanan hidup selanjutnya Salomo memilih meninggalkan Tuhan, hatinya berpaling kepada para isteri dan gundiknya yang adalah perempuan-perempuan asing. Adapun Raja Salomo mencintai banyak perempuan asing... padahal tentang bangsa-bangsa itu Tuhan telah berfirman kepada orang Israel: “Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan mereka pun janganlah bergaul dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka.” Hati Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta. Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya daripada Tuhan. Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada Tuhan, Allahnya, seperti Daud, ayahnya. Demikianlah Salomo mengikuti Asytoret, dewi orang Sidon, dan mengikuti Milkom, dewa kejijikan sembahan orang Amon, dan Salomo melakukan apa yang jahat di mata Tuhan, dan ia tidak dengan sepenuh hati mengikuti Tuhan, seperti Daud, ayahnya (ayat 1-6).

Bagaimana dengan kita? Banyak yang semasa muda giat mengikut Tuhan, tetapi seiring dengan berjalannya waktu, rupanya tak sedikit pula yang melupakan Tuhan dan berpaling ke lain hati. Bentuknya bisa macam-macam. Berpaling pada harta, pekerjaan, keluarga, teman, orang-orang tercinta, kesenangan-kesenangan pribadi yang mendukakan Allah, keasyikan diri sendiri. Lebih memuja dan mendahulukan mereka daripada mengikuti kehendah Allah. Ada pula yang meninggalkan Tuhan karena masalah dan penderitaan yang bertubi-tubi dialaminya.

Jangan menunggu sampai murka Tuhan datang baru berbalik (ayat 9-11). Belum terlambat untuk berpaling kembali kepada Tuhan. —Liana Poedjihastuti



Share:
spacer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"...Sobat berikanlah tanggapanmu atas tulisan di atas..."