Kapolda Papua, Paulus Waterpau |
Jayapura, MUYEVOICE - Kepolisian Daerah Papua tengah menyusun rencana operasi
penegakan hukum yang akan dilaksanakan di tiga kabupaten di pedalaman Papua
guna menangkap kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang belakangan ini sering
berulah.
"Belum dipastikan kapan operasi penegakan hukum itu dilaksanakan
karena masih menunggu izin dari pimpinan namun yang terpenting rencana sudah
mulai disusun," kata Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw di Jayapura,
Senin (21/3).
Ia mengatakan, dalam melaksanakan operasi penegakan hukum itu Polri
akan bekerja sama dengan TNI.
Tiga daerah yang menjadi sasaran pelaksanaan operasi penegakan hukum
yakni Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Puncak, dan Kabupaten Lanny Jaya,
mengingat KKB sering beraksi di tiga kabupaten itu.
"Operasi penegakan hukum ditempuh karena aksi yang dilakukan KKB
sudah tidak bisa ditolelir karena berakibat ratusan warga sipil dan aparat
keamanan tewas akibat aksi penyerangan," ujar Waterpauw.
Menurut dia, aksi brutal yang dilakukan KKB itu didukung senjata api yang
digunakan untuk penyerang warga sipil dan aparat keamanan.
"Makanya perlu dilaksanakan operasi penegakan hukum," kata
Irjen Pol Waterpauw.
Ia menyebut sasaran operasi yakni anggota KKB yang terindikasi sebagai
pelaku tindak kriminal.
"Polisi dan TNI tidak akan melakukannya secara brutal karena
penangkapan dilakukan hanya kepada yang memang terlibat berbagai aksi
penyerangan baik kepada aparat keamanan maupun warga sipil," tegas Irjen
Waterpauw.
Kapolda Papua ini mengakui, polisi sudah memiliki data termasuk
nama-nama mereka yang menjadi pelaku berbagai tindak kriminal.
"Polisi sudah memiliki daftar nama anggota KKB yang menjadi
target operasi sehingga dapat dipastikan pelaksanaan operasi dampaknya tidak
meluas," ujarnya.
Versi Polda papua, sejak 2009 tercatat 226 kali penyerangan yang
dilakukan KKB yang menyebabkan 111 orang tewas baik dari kalangan aparat
keamanan maupun warga sipil. (*).