Di bawah bentangan langit biru,
Di antara menjulangnya pepohonan hijau,
Terdengar suara alam penuh lirih,
Mengisahkan cerita pilu, kisah yang perih.
Papua, tanah surga yang kaya sumber alam,
Tapi sering kali terlelap dalam kelam,
Rakyatnya menangis merintih penuh duka,
Mengharapkan kedamaian yang tak kunjung tiba.
Hutan lebat yang dahulu indah menghijau,
Kini terancam di tangan angkuh yang tak kenal ampun.
Alam Papua yang seharusnya subur dan damai,
Kini menyimpan luka, piluh dalam hati.
Anak-anak Papua yang ceria bermain kian kemari,
Tertawa lepas bebas di bawah sinar mentari,
Kini senyum mereka hampa seringkali terganti,
Tangis dan pilu di malam menjadi teman dalam sepi.
Di tengah kemegahan alam yang menawan,
Masih tersimpan secerca optimisme hidup,
Bahwa suatu saat elegi Papua kan meredup,
Yang Berjaya hanya nyanyian merdu menggema.
Oleh: PIGAI, honny - QC, 31072024
Di antara menjulangnya pepohonan hijau,
Terdengar suara alam penuh lirih,
Mengisahkan cerita pilu, kisah yang perih.
Papua, tanah surga yang kaya sumber alam,
Tapi sering kali terlelap dalam kelam,
Rakyatnya menangis merintih penuh duka,
Mengharapkan kedamaian yang tak kunjung tiba.
Hutan lebat yang dahulu indah menghijau,
Kini terancam di tangan angkuh yang tak kenal ampun.
Alam Papua yang seharusnya subur dan damai,
Kini menyimpan luka, piluh dalam hati.
Anak-anak Papua yang ceria bermain kian kemari,
Tertawa lepas bebas di bawah sinar mentari,
Kini senyum mereka hampa seringkali terganti,
Tangis dan pilu di malam menjadi teman dalam sepi.
Di tengah kemegahan alam yang menawan,
Masih tersimpan secerca optimisme hidup,
Bahwa suatu saat elegi Papua kan meredup,
Yang Berjaya hanya nyanyian merdu menggema.
Oleh: PIGAI, honny - QC, 31072024
Posting Komentar
"...Sobat berikanlah tanggapanmu atas tulisan di atas..."