 |
| Ilustrasi Problem Yang tak habis/Doc. Google |
(1)
Di Papua
Hampir tak percaya
Gadungan indonesia
Tanpa kepala
Beranjak berpleton
Di pulau cenderawasih
Menebarkan aksi
Tanpa peduli
Dia menembak
Penuh murka
Ini slogan
Atau realitas?
Kau lihat saja
Teror
Intimidasi
Bahkan pembunuhan
(2)
Pegunungan
Selatan Papua
PT raksasa pulas kenyang
Freeport sepanjang zaman
Apa pula kau jaga
Bila nafsu
Menelan korban alam
Menghanyutkan raga?
Jiwa terlena
Alpa kerja
Pecat…
Darinya
Arus hidup
tambah deras
kita pun kuyup
bisakah bebas?
Mana raga
Mana jiwa
Sukma tertindas
Di jalan-jalan raya.
(3)
Bukan pengemis
Atau pencari
Di lembah kebingungan
Kita menuntut hak hidup
Ke mana kau
Akan mendapat
Dalam risau
Di terik mentari
Tatkala rindang
Pohon cemara
Rebah dan tumbang
Tak ada ganti
Tidakkah datang
Menemuiku
Dalam kenyataan
Wahai Papua
Kembang indah
Mekar sekali
Harum mewangi
Bila bersamamu
(4)
Ada versi lain
Di Papua
Pusat penjajahan
Barang dan manusia
Ada arti lain
Di Papua
Nyawa manusia
Yang diperdagangkan
Tempat negara Papua
Mereka dijajah
Indonesia sejati
Ataukah pengemis?
Warisan ganti
Ajang kekerasan tercipta
Padamkan api
Amarah kejam
Ada terpaut
Dalam timbangan
Berat perut
Penghasilan korupsi
(5)
Korupsi warisan moyang negara
Tumbuh subur
Bagaikan benalu
Menggerogoti bumi
Otakmu
Hatimu
Sikapmu
Pandanganmu
Yang kaku
Tertempel erat
Beton kokoh
Tidakkah kau tahu?
Coba tunjukkan
Pohon berduri
Hewan singa
Siap melahap
Kecuali
Keadilan
Luwes dan damai
Kebebasan dan keselamatan
Benjolan-benjolan
Kepribadian
Yang tetap
Berjaya dalam negara
Port Numbay, 29 Agustus 2011
Honaratus Pigai
 Di Papua Hampir tak percaya Gadungan indonesia Tanpa kepala Beranjak...){kind=link}