
Kita
hidup menurut aturan dari sistem neo-liberalisme yang konsumerisme yang
mendominasi masyarakat di era kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Masyarakat
mengalami tantangan berat karena hasil produksinya tidak memenuhi tuntutan
zaman dan tuntutan konsumerisme yang sedang berkembang dan dikembangkan oleh
pembisnis dunia.
Papua
memiliki sumber daya alam dalam jumlah yang banyak, namun mulai jumlahnya sudah
mengurang, karena itu manusia juga bisa dieksploitasi tanpa mempertimbangkan
etika kehidupan manusia dan hak azasi manusia.
Menurut
Pastor Gilbertio Cely Galindo SJ, pemikiran kapitalisme tidak mampu
menyelamatkan planet ini dari krisis lingkungan. Manusia bertanggung jawab atas
kebuntuan ekologi sejak akhir Abad Pertengahan, dengan
kebangkitan perdagangan dan revolusi industri pertama.
Selain
itu, kapitalisme harus bertanggung jawab atas eksploitasi sumber daya alam,
pencemaran lingkungan, dan pemanasan global.

Pemikiran
kapitalisme menegaskan bahwa kenikmatan jangka pendek, penggunaan dan penyalahgunaan
barang-barang material, sebagai satu-satunya jalan menuju kemakmuran dan
kualitas hidup.
Pemikiran
ini, ada benarnya bahwa kerusakan lingkungan tidak menjamin pengembangan
manusia sebagai makluk yang baik, tetapi malah merusak tatanan hidup manusia. Mulai
dari pencemaran lingkungan, pengrusakan air bersih, dan banyak hal lainnya yang
membuat tatanan kehidupan hancur total. (Honaratus Pigai).
Posting Komentar
"...Sobat berikanlah tanggapanmu atas tulisan di atas..."