MUYE-news - Kapitalisme akan menghancurkan dunia akibat dari konsumerisme dan individualistic dari para perusahaan-perusahaan besar yang sedang beroperasi di Papua. PT. Feeport misalnya, sebagai perusahaan yang sudah lama beroperasi di Papua dan membagi hasil ke Negara-negara di dunia, tetapi masyarakat local tidak merasakan hasil secara maksimal. Perusahaan ini beroperasi demi dunia dan Negara, tanpa memperhatikan masyarakat lokal yang mendiami di sekitarnya.
Kita
hidup menurut aturan dari sistem neo-liberalisme yang konsumerisme yang
mendominasi masyarakat di era kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Masyarakat
mengalami tantangan berat karena hasil produksinya tidak memenuhi tuntutan
zaman dan tuntutan konsumerisme yang sedang berkembang dan dikembangkan oleh
pembisnis dunia.
Papua
memiliki sumber daya alam dalam jumlah yang banyak, namun mulai jumlahnya sudah
mengurang, karena itu manusia juga bisa dieksploitasi tanpa mempertimbangkan
etika kehidupan manusia dan hak azasi manusia.
Menurut
Pastor Gilbertio Cely Galindo SJ, pemikiran kapitalisme tidak mampu
menyelamatkan planet ini dari krisis lingkungan. Manusia bertanggung jawab atas
kebuntuan ekologi sejak akhir Abad Pertengahan, dengan
kebangkitan perdagangan dan revolusi industri pertama.
Selain
itu, kapitalisme harus bertanggung jawab atas eksploitasi sumber daya alam,
pencemaran lingkungan, dan pemanasan global.
Kalau
disimak pastor Yesuit ini mau mengatakan bahwa kelompok kapitalis harus bertanggung
jawab atas hancurnya ekologi manusia seperti rekayasa kehidupan,
individualisme, fokus pada kekayaan ekonomi dan kekuasaan, meningkatkan lalu
lintas senjata, ketidakadilan sosial, dan hilangnya makna eksistensial.
Pemikiran
kapitalisme menegaskan bahwa kenikmatan jangka pendek, penggunaan dan penyalahgunaan
barang-barang material, sebagai satu-satunya jalan menuju kemakmuran dan
kualitas hidup.
Pemikiran
ini, ada benarnya bahwa kerusakan lingkungan tidak menjamin pengembangan
manusia sebagai makluk yang baik, tetapi malah merusak tatanan hidup manusia. Mulai
dari pencemaran lingkungan, pengrusakan air bersih, dan banyak hal lainnya yang
membuat tatanan kehidupan hancur total. (Honaratus Pigai).
Posting Komentar
"...Sobat berikanlah tanggapanmu atas tulisan di atas..."