SEMUA orang di seluruh belahan dunia memasuki tahun baru 2013. Tentu
saja sebagian orang menyadari bahwa mereka masih diberi nafas dan
kesempatan hidup oleh Allah kepada mereka, tetapi sebagian lainnya tidak
menyadari hal itu dan cenderung menyambut tahun baru dengan suka-cita
sabagai kegiatan rutinitas belaka. Sebagian orang menyambut tahun baru
dengan rasa optimis, karena merasa nasibnya akan menjadi baik di tahun
baru; tetapi sebagian lainnya justru menyambutnya dengan rasa pesimis
karena merasa nasibnya akan sama (kurang baik) atau bahkan akan lebih
buruk. Tetapi, apakah benar manusia yang hidup di dunia ini tahu apa
yang akan terjadi sepanjang tahun 2013 secara pribadi, keluarga,
kelompok (komunitas sosial), negara dan global? Banyak ramalan dan
presiksi oleh berbagai pihak muncul dimana-mana, dan itu sah-sah saja.
Saya coba memprediksi secara umum kehidupan pada tahun 2013, baik
kehidupan global maupun (pengaruhnya) di Indonesia termasuk di Papua
dalam sepuluh segi kehidupan.
Pertama, kehidupan ekonomi.
Akibat ancaman jurang fiskal di Amerika Serikat dan krisis keuangan yang
melanda Uni Eropa sekarang, maka dipastikan sejumlah negara akan
mengalami krisis ekonomi (pada tahun 2012 dialami oleh India dan China).
Negara-negara miskin di dunia, terutama negara-negara di Afrika dan
Asia tetap tidak akan keluar dari kemiskinan yang dialaminya selama ini,
bahkan boleh jadi semakin miskin dan menderita. Indonesia diprediksi
akan mengalami krisis ekonomi. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2013 juga
akan berjalan lamban karena banyaknya hambatan, salah satunya dalah
kisruh politik yang akan melanda Indonesia menjelang Pemilihan Umum
Legislatin dan Pemilihan Umum Presiden 2014. Boleh jadi secara makro
perekonomian Indonesia akan stabil, tetapi tidak akan menjamin
peningkatan kesejahteraan rakyat secara nyata. Kemiskinan dan
kemelaratan rakyat Indonesia akan terus berlanjut. Di sisi lain,
negara-negara Kapitalis akan semakin gencar melakukan investasi dan
mengekspolitasi kekayaan alam di negara-negara bekembang dan miskin,
termasuk di Indonesia.
Kedua, kehidupan politik dan hubungan
antar negara. Secara global tidak akan ada perubahan yang berarti di
tahun 2013. Ketegangan dan perang urat saraf antara Amerika Serikat dan
sekutunya dengan sejumlah negara, seperti Iran, Korea Utara, China,
Kuba, Venezuela, Bolivia, Suria, dan negara-negara “musuh” Amerika
Serikat dan sekutunya akan terus berlanjut. Hubungan antara Israel dan
Palestina akan semakin sengit, karena di satu sisi mayoritas anggota PBB
mendukung keanggotaan Palestina di PBB, tetapi di sisi lain Israel dan
Amerika Serikat tidak menghendaki itu dan kerkesan menolak kemerdekaan
penuh Palestina. Ada kemungkinan peningkatan hubungan bilateral dan
kerjasama China (sebagai negara pesaing Amerika Serikat) dengan
negara-negara sekutunya seperti Rusia, Korea Utara, Kuba, Venezuela,
Bolivia dan negara sekutunya yang lain untuk menghadang hegemoni dan
monopoli Amerika Serikat selama ini. Di Indonesia tidak akan ada
perubahan politik dan hubungan antar negara yang cukup berarti, karena
Indonesia akan terus mempertahankan hubungan sebagaimana ada selama ini.
Indonesia tentu sekali-kali akan terus memprotes tindakan Israel yang
dianggap merugikan rakyat Palestina (umumnya karena sama-sama mayoritas
penduduknya beragama Islam), tetapi Indonesia juga akan terus menjalin
“hubungan mesra” dengan sekutu utama Israel yaitu Amerika Serikat. Di
Indonesia tahun 2013 akan diwarnai dengan kisru politik, dimana hampir
seluruh lini kehidupan dan kelembagaan negara akan digiring masuk ke
dalam upaya mengejar kepentingan politik menjelang Pemilihan Umum
Legislatif dan Pemilihan Umum Presiden 2014. Meningkatnya kekerasan
bersenjata dan aspirasi Papua merdeka tidak menutup kemungkinan akan
adanya intervensi internasional (apapun bentuk intervensinya) atas
masalah Papua.
Ketiga, terorisme, kekerasan bersenjata, dan
konflik sosial. Kehidupan ekonomi yang susah, sengitnya perebutan
kekuasaan (suksesi kepemimpinan), meningkatnya pertarungan ideologi, dan
makin banyaknya negara yang tidak pro-rakyat akan terus meningkatkan
aksi terorisme, kekerasan bersenjata, dan konflik sosial di sejumlah
besar negara di dunia. Negara-negara di Afrika seperti, Nigeria,
Somalia, Rwanda, Burundi, Uganda, Kongo, Sudan, Kenya akan terus
berkonflik; rakyat (oposisi/pemberontak) melawan peemrintah yang
berkuasa atau perang saudara. Aksi terorisme bersenjata atau aksi
pemboman akan terus terjadi di Irak, Afganistan, Pakistan, dan Indonesia
serta beberapa negara di Afrika. Di Indonesia, kekerasan bersenjata di
Poso dan Papua akan terus terjadi, sementara di wilayah lainnya berbagai
bentuk protes kepada pemerintah (termasuk TNI dan POLRI), konflik
perebutan lahan (tanah), aksi kekerasan antar suku atau komunitas akan
terus terjadi, dan di Papua kemungkina akan ada konflik sosial berkaitan
dengan masalah Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur. Aksi terorisme
dipastikan akan meningkat jika tak ada penanganan yang serius dari
Pemerintah dan POLRI.
Keempat, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ilmu pengetahuan dan tekonologi akan berkembang pesat di tahun 2013.
Prestasi positif ilmu pengetahuan dan teknologi yang diraih dan
dikembangkan pada tahun 2012 akan memacu semangat sejumlah ilmuan dan
negara untuk meningkatkannya di tahun 2013, baik di bidang kesehatan,
biologi, astronomi, arkeologi, teknologi, maupun bidang-bidang lainnya.
Di bidang astronomi penelitian astronomi dan pengembangan teknologi luar
angkasa akan berkembang pesat dengan adanya ambisi sejumlah ilmuan dan
negara untuk menemukan planet lain menyerupai bumi yang layak huni di
masa depan. Sementara di bidang kesehatan, para peneliti akan berupaya
menemukan obat penyakit-penyakit kronis yang mematikan seperti HIV/AIDS,
kanker, dan lainnya disamping peningkatan teknologi sebagai alat bantu
penyembuhan penyakit. Adanya ambisi sejumlah ilmuan dan negara untuk
membuka tabir misteri bumi dan segala isinya di masa silam, akan
memotivasi mereka untuk meingkatkan penelitian di bidang arkeologi dan
biologi, yang kemudian kemungkinan besar akan menemukan berbagai jenis
vosil benda mati dan makluk hidup sebagai petunjuk membuka misteri bumi
di masa silam. Di bidang teknologi, penemuan dan/inovasi barang-barang
elektronik dan sejumlah perindustrian akan berkembang pesat. Sejumlah
negara akan berlomba-lomba mengembangkan teknologi alat utama sistem
persenjataan (alusista) sebagai bagian dari pertahanan nasional dan
simbol hegemoninya.
Kelima, moralitas dan perabadan. Semakin
kuatnya liberalisme dan perkembangan teknologi akan semakin menciptakan
manusia yang semakin tidak bermoral dan beradab. Nilai-nilai ke-Tuhanan,
kebenaran, kebaikan, kejujuran dan keadilan akan semakin rapuh.
Sementara di sisi lain nilai-nilai egoisme, materialisme (mengakui dan
menyebah kebendaan), kekerasan sosial, keragu-raguan atau apatis
terhadap Tuhan, pelanggaran hak asasi manusia, pornografi dan pornoaksi,
dan tindakan tak bermoral dan tak beradap lainnya akan berkembang pesat
sejalan dengan pesatnya perkembangan teknonogi sebagai media penyebab,
penyalur dan pelestarinya. Indonesia akan berada dalam negara lima besar
negara “gila teknologi” akan memacu semakin hancurnya moralitas dan
peradaban orang Indonesia yang sebenarnya sejak merdeka dicita-citakan
hidup di atas landasan moralitas dan peradaban Pancasila. Indonesia akan
menjadi salah satu negara yang menganut nilai-nilai egoisme,
materialisme (mengakui dan menyebah kebendaan), tradisi kekerasan
sosial, keragu-raguan atau apatis terhadap Tuhan, pelanggaran hak asasi
manusia, pornografi dan pornoaksi, dan tindakan tak bermoral dan tak
beradap lainnya.
Keenam, lingkungan hidup dan bencana alam.
Kerusakan lingkungan di seluruh belahan dunia akan meningkat tajam,
bahkan peningkatan bisa sampai 20-40 persen dari tahun-tahun sebelumnya,
karena bertambahnya populasi manusia, meningkatkan kebutuhan manusia
terhadap alam, maraknya aktivitas pertambangan, penebangan pohon secara
legal maupun ilegal, bertambahnya limbah industri, semakin menipisnya
ozon, dan lain sebagaimnya. Akibat dari semuanya ini tentu adalah
bencana alam. Banjir dan tanah longsor akan terus terjadi di berbagai
negara, karena berkurangnya pohon sebagai peresap air. Volume air laut
akan bertambah dan menggenangi sejumlah daratan di pesisir pantai yang
rendah, karena mencairnya salju di kutub. Panas bumi akan meningkat
tajam karena menipisnya ozon yang berfungsi sebagai penyaring sinar
matahari. Kekeringan dan acaman bagi pertanian/perkebunan akan terus
menghantui manusia karena meningkatnya panas bumi. Berbagai penyakit
anak bemunculan tanpa diduga karena perubahan iklim yang ekstrim
dimana-mana. Di Indonesia, tempat-tempat yang menjadi langganan tanah
longsor dan banjir selama ini akan terus tesrjadi, tak terkecuali
bencana-bencana alam lainnya seperti gempa bumi dan gunung meletus akan
terus terjadi karena negara ini terletak di jalur gempa dunia yang juga
memiliki sejumlah gunung berapi teraktif di dunia.
Ketujuh,
korupsi. Tindakan korupsi akan semakin menjadi “tradisi hidup” di
berbagai negara di dunia. Negara-negara yang pemerintahnya korup selama
ini akan terus melestarikan tindakan korupsinya, bahkan tidak menutup
kemungkinan akan semakin meningkatkan tindakan korupsinya di tahun 2013.
Pemerintah negara-negara di Afrika yang miskin dan berkonflik akan
terus melestarikan budaya tindakan korupsi yang mereka anut selama ini,
selain untuk memperkaya dirinya sendiri, juga untuk membiayai perang dan
konflik sosial yang sering terjadi di sana, yang kadangkala melibatkan
para pemimpin negara secara pribadi. Di Indonesia, tahun 2013 akan
menjadi “tahun korupsi”, karena sejumlah lembaga negara (yang
berafiliasi dengan berbagai partai politik) akan bekerjasama melakukan
tindakan korupsi dalam upaya mencari “modal” untuk Pemilihan Umum
Legislatif dan Pemilihan Umum Presiden 2014. Korupsi besar-besaran akan
terjadi mulai dari pemerintahan pusat sampai pemerintahan daerah. Secara
khusus di Papua tindakan korupsi akan meningkat tajam, karena ada
semacam “tradisi kebal hukum” bagi para koruptor di Papua walaupun pihak
Polda Papua sudah menyatakan “perang terhadap koruptor”. Dana
triliyunan rupih yang dikucurkan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua
Barat (sebagaimana tahun-tahun sebelumnya) kebanyakan akan dikorupsi
oleh para pejabat politik dan birokrat. Barangkali hanya China saja yang
akan semakin mengetatkan sanksi terhadap pelaku tindakan korupsi di
tahun 2013, dengan tetap mempertahankan tradisi hukum “hukuman mati”
bagi para koruptor.
Kedelapan, kemiskinan. Akibat meningkatnya
jumlah populasi manusia dan meningkatnya kebutuhan manusia, sementara
semakin berkurangnya sumberdaya alam akan menyebabkan terjadinya
dominasi dan eksploitasi kekayaan alam secara besar-besaran oleh negara
dan kelompok tertentu, yang pada akhirnya akan menyebabkan kemiskinan
bagi negara dan kelompok lainnya. Sejumlah besar negara di Afrika masih
terus akan hidup dalam kemiskinan yang sangat kronis, lima negara
seperti Kongo, Zimbabwe, Burundi, Liberia, dan Eritria akan tetap berada
dalam posisi sebagai negara termiskin di dunia karena wabah kelaparan
yang tiada henti. Sementara itu, sejumlah besar warga negara di beberapa
negara di seluruh dunia juga akan hidup dalam kemiskinan. Di Indonesia,
sejumlah besar warganya masih akan tetap hidup di bawah garis
kemiskinan, karena kekayaan alamnya dikeruk oleh negara-negara asing
akibat persekongkolan dengan pemerintah dan TNI/POLRI. Jumlah orang
miskin yang lebih dari 30 juta orang di Indonesia kemungkinan akan terus
bertambah di tahun 2013 karena keuangan negara dipastikan akan terserap
habis (karena korupsi) untuk membiayai Pemilihan Umum Legislatif dan
Pemilihan Umum Presiden 2014 dan kemungkinan terjadinya krisis moneter
dan ekonomi akibat krisis moneter dan ekonomi yang melanda Uni Eropa dan
kemungkinan adanya jurang fiskal di Amerika Serikat.
Kesembilan, fenomena kehidupan tradisional dan nilai adat. Kehidupan
tradisional Masyarakat Adat dan tatanan nilai adat bagi sejumlah
komunitas Masyarakat Adat di seluruh dunia akan semakin hancur. Bahkan
laju kehancurannya bisa makin cepat dari tahun-tahun sebelumnya.
Modernisme, pengaruh perkembangan dan/atau penyebaran teknologi, arus
migrasi, program dan kegiatan pembangunan dari negara, penyebaran agama,
penyebaran ideologi kapitalisme/liberalisme dan sosialisme, penyebaran
pendidikan, dan penyebaran budaya populer akan menjadi beberapa faktor
pemicu mempercepat pelucutan nilai-nilai adat dan memaksa Masyarakat
Adat untuk menganut nilai-nilai baru (budaya popular) untuk kemudian
menjadi masyarakat modern. Sejumlah Masyarakat Adat di Amerika Latin
(orang Indian), Afrika, dan Asia akan menjadi korbannya. Mencermati laju
kecepatan perubahan sosial sejumlah Masyarakat Adat di Indonesia
beberapa tahun terakhir ini, maka dapat dipastikan sejumlah Masyarakat
Adat di Papua, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan Timor akan makin
cepat meninggalkan nilai-nilai adatnya dan mulai menganut nilai-nilai
hidup moder.
Kesepuluh, perang ideologi. Perang ideologi akan
makin gencar di tahun 2013. Setidaknya ada tiga ideologi besar yang akan
bertarung menyebarkan, memperkuat dan mempertahankan eksistensinya di
dunia, yaitu Liberalisme/Kapitalisme, Sosialisme/Komunisme, dan Islam.
Negara-negara penganut paham Liberalisme/Kapitalisme dibawah pimpinan
Amerika Serikat akan terus berupaya mempertahankan ideologinya yang
telah ditanam di sejumlah negara di Amerika Utara, sejumlah negara Uni
Eropa, sejumlah negara di Asia dan Fasifik, sejumlah negara di Amerika
Latin, dan sejumlah negara di Afrika. Dan kepada negara-negara penganut
paham Sosialisme/Komunisme dan Islam serta negara lain yang tidak
menganut ideologi apapun akan terus dipaksa agar negara-negara tersebut
dapat menerima dan mengakui paham Liberalisme/Kapitalisme sebagai
landasan pembangunan negaranya. Begitu juga Negara-negara penganut paham
Sosialisme/Komunisme seperti China, Korea Utara, Kuba, Bolivia,
Venezuela, (mungkin) Rusia, dan beberapa negara lainnya juga akan terus
mempertahankan diri dari pengaruh ideologi Liberalisme/Kapitalisme.
Bahkan mereka juga akan terus bergerilya mencari dan mempengaruhi negara
lain untuk menerima dan mengakui Sosialisme/Komunisme sebagai landasan
pembangunan negaranya. Dan terakhir negara-negara seperti Iran dan
sejumlah negara Islam lainnya serta sejumlah kelompok Islam dalam
negara-negara tertentu akan terus berjuang menegakan ideologi Islam
(Syariat Islam). Berbagai fenomena akan terjadi akibat gesekan
penyebaran dan upaya mempertahankan ideologi masing-masing; bisa berupa
perang, revolusi di beberapa negara (pergantian rezim pemerintahan),
berdirinya sejumlah negara baru (lepas dari negara induk akibat
kepentingan ideologi negara-negara tertentu); dan lainnya.
Demikianlah prediksi secara umum terhadap sepuluh bidang kehidupan
manusia yang akan mewarnai kehidupan manusia pada tahun 2013, baik dalam
konteks global (yang kemudian dapat berpengaruh) terhadap negara
Indonesia termasuk di Papua yang dapat saya prediksi. Sebagai sebuah
prediksi, kemungkinan akan terbukti tetapi mengkinan juga tidak akan
terbukti, atau bisa jadi hanya terbukti sebagiannya dan sebagian lainnya
tidak terbukti. Mari kita menyambut tahun 2013 dengan berbagai
kemungkinan. Selamat memasuki tahun 2013. (do) - (Dumupa Odiyaipai)
Sumber: Facebook
Saya coba memprediksi secara umum kehidupan pada tahun 2013, baik kehidupan global maupun (pengaruhnya) di Indonesia termasuk di Papua dalam sepuluh segi kehidupan.
Pertama, kehidupan ekonomi. Akibat ancaman jurang fiskal di Amerika Serikat dan krisis keuangan yang melanda Uni Eropa sekarang, maka dipastikan sejumlah negara akan mengalami krisis ekonomi (pada tahun 2012 dialami oleh India dan China). Negara-negara miskin di dunia, terutama negara-negara di Afrika dan Asia tetap tidak akan keluar dari kemiskinan yang dialaminya selama ini, bahkan boleh jadi semakin miskin dan menderita. Indonesia diprediksi akan mengalami krisis ekonomi. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2013 juga akan berjalan lamban karena banyaknya hambatan, salah satunya dalah kisruh politik yang akan melanda Indonesia menjelang Pemilihan Umum Legislatin dan Pemilihan Umum Presiden 2014. Boleh jadi secara makro perekonomian Indonesia akan stabil, tetapi tidak akan menjamin peningkatan kesejahteraan rakyat secara nyata. Kemiskinan dan kemelaratan rakyat Indonesia akan terus berlanjut. Di sisi lain, negara-negara Kapitalis akan semakin gencar melakukan investasi dan mengekspolitasi kekayaan alam di negara-negara bekembang dan miskin, termasuk di Indonesia.
Kedua, kehidupan politik dan hubungan antar negara. Secara global tidak akan ada perubahan yang berarti di tahun 2013. Ketegangan dan perang urat saraf antara Amerika Serikat dan sekutunya dengan sejumlah negara, seperti Iran, Korea Utara, China, Kuba, Venezuela, Bolivia, Suria, dan negara-negara “musuh” Amerika Serikat dan sekutunya akan terus berlanjut. Hubungan antara Israel dan Palestina akan semakin sengit, karena di satu sisi mayoritas anggota PBB mendukung keanggotaan Palestina di PBB, tetapi di sisi lain Israel dan Amerika Serikat tidak menghendaki itu dan kerkesan menolak kemerdekaan penuh Palestina. Ada kemungkinan peningkatan hubungan bilateral dan kerjasama China (sebagai negara pesaing Amerika Serikat) dengan negara-negara sekutunya seperti Rusia, Korea Utara, Kuba, Venezuela, Bolivia dan negara sekutunya yang lain untuk menghadang hegemoni dan monopoli Amerika Serikat selama ini. Di Indonesia tidak akan ada perubahan politik dan hubungan antar negara yang cukup berarti, karena Indonesia akan terus mempertahankan hubungan sebagaimana ada selama ini. Indonesia tentu sekali-kali akan terus memprotes tindakan Israel yang dianggap merugikan rakyat Palestina (umumnya karena sama-sama mayoritas penduduknya beragama Islam), tetapi Indonesia juga akan terus menjalin “hubungan mesra” dengan sekutu utama Israel yaitu Amerika Serikat. Di Indonesia tahun 2013 akan diwarnai dengan kisru politik, dimana hampir seluruh lini kehidupan dan kelembagaan negara akan digiring masuk ke dalam upaya mengejar kepentingan politik menjelang Pemilihan Umum Legislatif dan Pemilihan Umum Presiden 2014. Meningkatnya kekerasan bersenjata dan aspirasi Papua merdeka tidak menutup kemungkinan akan adanya intervensi internasional (apapun bentuk intervensinya) atas masalah Papua.
Ketiga, terorisme, kekerasan bersenjata, dan konflik sosial. Kehidupan ekonomi yang susah, sengitnya perebutan kekuasaan (suksesi kepemimpinan), meningkatnya pertarungan ideologi, dan makin banyaknya negara yang tidak pro-rakyat akan terus meningkatkan aksi terorisme, kekerasan bersenjata, dan konflik sosial di sejumlah besar negara di dunia. Negara-negara di Afrika seperti, Nigeria, Somalia, Rwanda, Burundi, Uganda, Kongo, Sudan, Kenya akan terus berkonflik; rakyat (oposisi/pemberontak) melawan peemrintah yang berkuasa atau perang saudara. Aksi terorisme bersenjata atau aksi pemboman akan terus terjadi di Irak, Afganistan, Pakistan, dan Indonesia serta beberapa negara di Afrika. Di Indonesia, kekerasan bersenjata di Poso dan Papua akan terus terjadi, sementara di wilayah lainnya berbagai bentuk protes kepada pemerintah (termasuk TNI dan POLRI), konflik perebutan lahan (tanah), aksi kekerasan antar suku atau komunitas akan terus terjadi, dan di Papua kemungkina akan ada konflik sosial berkaitan dengan masalah Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur. Aksi terorisme dipastikan akan meningkat jika tak ada penanganan yang serius dari Pemerintah dan POLRI.
Keempat, ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan dan tekonologi akan berkembang pesat di tahun 2013. Prestasi positif ilmu pengetahuan dan teknologi yang diraih dan dikembangkan pada tahun 2012 akan memacu semangat sejumlah ilmuan dan negara untuk meningkatkannya di tahun 2013, baik di bidang kesehatan, biologi, astronomi, arkeologi, teknologi, maupun bidang-bidang lainnya. Di bidang astronomi penelitian astronomi dan pengembangan teknologi luar angkasa akan berkembang pesat dengan adanya ambisi sejumlah ilmuan dan negara untuk menemukan planet lain menyerupai bumi yang layak huni di masa depan. Sementara di bidang kesehatan, para peneliti akan berupaya menemukan obat penyakit-penyakit kronis yang mematikan seperti HIV/AIDS, kanker, dan lainnya disamping peningkatan teknologi sebagai alat bantu penyembuhan penyakit. Adanya ambisi sejumlah ilmuan dan negara untuk membuka tabir misteri bumi dan segala isinya di masa silam, akan memotivasi mereka untuk meingkatkan penelitian di bidang arkeologi dan biologi, yang kemudian kemungkinan besar akan menemukan berbagai jenis vosil benda mati dan makluk hidup sebagai petunjuk membuka misteri bumi di masa silam. Di bidang teknologi, penemuan dan/inovasi barang-barang elektronik dan sejumlah perindustrian akan berkembang pesat. Sejumlah negara akan berlomba-lomba mengembangkan teknologi alat utama sistem persenjataan (alusista) sebagai bagian dari pertahanan nasional dan simbol hegemoninya.
Kelima, moralitas dan perabadan. Semakin kuatnya liberalisme dan perkembangan teknologi akan semakin menciptakan manusia yang semakin tidak bermoral dan beradab. Nilai-nilai ke-Tuhanan, kebenaran, kebaikan, kejujuran dan keadilan akan semakin rapuh. Sementara di sisi lain nilai-nilai egoisme, materialisme (mengakui dan menyebah kebendaan), kekerasan sosial, keragu-raguan atau apatis terhadap Tuhan, pelanggaran hak asasi manusia, pornografi dan pornoaksi, dan tindakan tak bermoral dan tak beradap lainnya akan berkembang pesat sejalan dengan pesatnya perkembangan teknonogi sebagai media penyebab, penyalur dan pelestarinya. Indonesia akan berada dalam negara lima besar negara “gila teknologi” akan memacu semakin hancurnya moralitas dan peradaban orang Indonesia yang sebenarnya sejak merdeka dicita-citakan hidup di atas landasan moralitas dan peradaban Pancasila. Indonesia akan menjadi salah satu negara yang menganut nilai-nilai egoisme, materialisme (mengakui dan menyebah kebendaan), tradisi kekerasan sosial, keragu-raguan atau apatis terhadap Tuhan, pelanggaran hak asasi manusia, pornografi dan pornoaksi, dan tindakan tak bermoral dan tak beradap lainnya.
Keenam, lingkungan hidup dan bencana alam. Kerusakan lingkungan di seluruh belahan dunia akan meningkat tajam, bahkan peningkatan bisa sampai 20-40 persen dari tahun-tahun sebelumnya, karena bertambahnya populasi manusia, meningkatkan kebutuhan manusia terhadap alam, maraknya aktivitas pertambangan, penebangan pohon secara legal maupun ilegal, bertambahnya limbah industri, semakin menipisnya ozon, dan lain sebagaimnya. Akibat dari semuanya ini tentu adalah bencana alam. Banjir dan tanah longsor akan terus terjadi di berbagai negara, karena berkurangnya pohon sebagai peresap air. Volume air laut akan bertambah dan menggenangi sejumlah daratan di pesisir pantai yang rendah, karena mencairnya salju di kutub. Panas bumi akan meningkat tajam karena menipisnya ozon yang berfungsi sebagai penyaring sinar matahari. Kekeringan dan acaman bagi pertanian/perkebunan akan terus menghantui manusia karena meningkatnya panas bumi. Berbagai penyakit anak bemunculan tanpa diduga karena perubahan iklim yang ekstrim dimana-mana. Di Indonesia, tempat-tempat yang menjadi langganan tanah longsor dan banjir selama ini akan terus tesrjadi, tak terkecuali bencana-bencana alam lainnya seperti gempa bumi dan gunung meletus akan terus terjadi karena negara ini terletak di jalur gempa dunia yang juga memiliki sejumlah gunung berapi teraktif di dunia.
Ketujuh, korupsi. Tindakan korupsi akan semakin menjadi “tradisi hidup” di berbagai negara di dunia. Negara-negara yang pemerintahnya korup selama ini akan terus melestarikan tindakan korupsinya, bahkan tidak menutup kemungkinan akan semakin meningkatkan tindakan korupsinya di tahun 2013. Pemerintah negara-negara di Afrika yang miskin dan berkonflik akan terus melestarikan budaya tindakan korupsi yang mereka anut selama ini, selain untuk memperkaya dirinya sendiri, juga untuk membiayai perang dan konflik sosial yang sering terjadi di sana, yang kadangkala melibatkan para pemimpin negara secara pribadi. Di Indonesia, tahun 2013 akan menjadi “tahun korupsi”, karena sejumlah lembaga negara (yang berafiliasi dengan berbagai partai politik) akan bekerjasama melakukan tindakan korupsi dalam upaya mencari “modal” untuk Pemilihan Umum Legislatif dan Pemilihan Umum Presiden 2014. Korupsi besar-besaran akan terjadi mulai dari pemerintahan pusat sampai pemerintahan daerah. Secara khusus di Papua tindakan korupsi akan meningkat tajam, karena ada semacam “tradisi kebal hukum” bagi para koruptor di Papua walaupun pihak Polda Papua sudah menyatakan “perang terhadap koruptor”. Dana triliyunan rupih yang dikucurkan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat (sebagaimana tahun-tahun sebelumnya) kebanyakan akan dikorupsi oleh para pejabat politik dan birokrat. Barangkali hanya China saja yang akan semakin mengetatkan sanksi terhadap pelaku tindakan korupsi di tahun 2013, dengan tetap mempertahankan tradisi hukum “hukuman mati” bagi para koruptor.
Kedelapan, kemiskinan. Akibat meningkatnya jumlah populasi manusia dan meningkatnya kebutuhan manusia, sementara semakin berkurangnya sumberdaya alam akan menyebabkan terjadinya dominasi dan eksploitasi kekayaan alam secara besar-besaran oleh negara dan kelompok tertentu, yang pada akhirnya akan menyebabkan kemiskinan bagi negara dan kelompok lainnya. Sejumlah besar negara di Afrika masih terus akan hidup dalam kemiskinan yang sangat kronis, lima negara seperti Kongo, Zimbabwe, Burundi, Liberia, dan Eritria akan tetap berada dalam posisi sebagai negara termiskin di dunia karena wabah kelaparan yang tiada henti. Sementara itu, sejumlah besar warga negara di beberapa negara di seluruh dunia juga akan hidup dalam kemiskinan. Di Indonesia, sejumlah besar warganya masih akan tetap hidup di bawah garis kemiskinan, karena kekayaan alamnya dikeruk oleh negara-negara asing akibat persekongkolan dengan pemerintah dan TNI/POLRI. Jumlah orang miskin yang lebih dari 30 juta orang di Indonesia kemungkinan akan terus bertambah di tahun 2013 karena keuangan negara dipastikan akan terserap habis (karena korupsi) untuk membiayai Pemilihan Umum Legislatif dan Pemilihan Umum Presiden 2014 dan kemungkinan terjadinya krisis moneter dan ekonomi akibat krisis moneter dan ekonomi yang melanda Uni Eropa dan kemungkinan adanya jurang fiskal di Amerika Serikat.
Kesembilan, fenomena kehidupan tradisional dan nilai adat. Kehidupan tradisional Masyarakat Adat dan tatanan nilai adat bagi sejumlah komunitas Masyarakat Adat di seluruh dunia akan semakin hancur. Bahkan laju kehancurannya bisa makin cepat dari tahun-tahun sebelumnya. Modernisme, pengaruh perkembangan dan/atau penyebaran teknologi, arus migrasi, program dan kegiatan pembangunan dari negara, penyebaran agama, penyebaran ideologi kapitalisme/liberalisme dan sosialisme, penyebaran pendidikan, dan penyebaran budaya populer akan menjadi beberapa faktor pemicu mempercepat pelucutan nilai-nilai adat dan memaksa Masyarakat Adat untuk menganut nilai-nilai baru (budaya popular) untuk kemudian menjadi masyarakat modern. Sejumlah Masyarakat Adat di Amerika Latin (orang Indian), Afrika, dan Asia akan menjadi korbannya. Mencermati laju kecepatan perubahan sosial sejumlah Masyarakat Adat di Indonesia beberapa tahun terakhir ini, maka dapat dipastikan sejumlah Masyarakat Adat di Papua, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan Timor akan makin cepat meninggalkan nilai-nilai adatnya dan mulai menganut nilai-nilai hidup moder.
Kesepuluh, perang ideologi. Perang ideologi akan makin gencar di tahun 2013. Setidaknya ada tiga ideologi besar yang akan bertarung menyebarkan, memperkuat dan mempertahankan eksistensinya di dunia, yaitu Liberalisme/Kapitalisme, Sosialisme/Komunisme, dan Islam. Negara-negara penganut paham Liberalisme/Kapitalisme dibawah pimpinan Amerika Serikat akan terus berupaya mempertahankan ideologinya yang telah ditanam di sejumlah negara di Amerika Utara, sejumlah negara Uni Eropa, sejumlah negara di Asia dan Fasifik, sejumlah negara di Amerika Latin, dan sejumlah negara di Afrika. Dan kepada negara-negara penganut paham Sosialisme/Komunisme dan Islam serta negara lain yang tidak menganut ideologi apapun akan terus dipaksa agar negara-negara tersebut dapat menerima dan mengakui paham Liberalisme/Kapitalisme sebagai landasan pembangunan negaranya. Begitu juga Negara-negara penganut paham Sosialisme/Komunisme seperti China, Korea Utara, Kuba, Bolivia, Venezuela, (mungkin) Rusia, dan beberapa negara lainnya juga akan terus mempertahankan diri dari pengaruh ideologi Liberalisme/Kapitalisme. Bahkan mereka juga akan terus bergerilya mencari dan mempengaruhi negara lain untuk menerima dan mengakui Sosialisme/Komunisme sebagai landasan pembangunan negaranya. Dan terakhir negara-negara seperti Iran dan sejumlah negara Islam lainnya serta sejumlah kelompok Islam dalam negara-negara tertentu akan terus berjuang menegakan ideologi Islam (Syariat Islam). Berbagai fenomena akan terjadi akibat gesekan penyebaran dan upaya mempertahankan ideologi masing-masing; bisa berupa perang, revolusi di beberapa negara (pergantian rezim pemerintahan), berdirinya sejumlah negara baru (lepas dari negara induk akibat kepentingan ideologi negara-negara tertentu); dan lainnya.
Demikianlah prediksi secara umum terhadap sepuluh bidang kehidupan manusia yang akan mewarnai kehidupan manusia pada tahun 2013, baik dalam konteks global (yang kemudian dapat berpengaruh) terhadap negara Indonesia termasuk di Papua yang dapat saya prediksi. Sebagai sebuah prediksi, kemungkinan akan terbukti tetapi mengkinan juga tidak akan terbukti, atau bisa jadi hanya terbukti sebagiannya dan sebagian lainnya tidak terbukti. Mari kita menyambut tahun 2013 dengan berbagai kemungkinan. Selamat memasuki tahun 2013. (do) - (Dumupa Odiyaipai)
Posting Komentar
"...Sobat berikanlah tanggapanmu atas tulisan di atas..."