MERDEKA, Benarkah?



Di atas merah putih yang berkibar megah,
Ada darah yang mengalir di tanah Papua,
Indonesia merdeka dengan sorak-sorai,
Tapi di sini tangis tak pernah usai.
 
Papua, tanah surga yang terlupakan,
Tersembunyi di balik janji-janji yang hampa,
Sementara negara ini riang gembira pesta pora,
Mereka terpasung tak peduli duka yang membara.
 
Kemerdekaan, kata suci yang dirayakan,
Tapi di Papua arti merdeka masih samar,
Bumi yang subur jadi saksi bisu kehancuran,
Dan kisah perih yang tak terucap waktu.
 
Di gunung-gunung, di pantai-pantai,
Nyawa berjatuhan, mimpi-mimpi sirna,
Mereka yang berteriak dalam sunyi,
Merindukan kebebasan yang hakiki.
 
Bendera yang berkibar, merdeka katanya,
Tapi luka masih menganga terbuka,
Papua, masih merintih tangis pilu,
Di atas tanahnya, nyawa menjadi korban.
 
Indonesia, negeri yang megah dan jaya,
Tapi di ujung bumi ini, Papua,
Ada air mata yang tak pernah kering,
Menyaksikan mimpi yang tak kunjung datang.
 
Oh, merdeka katamu, merdeka kataku,
Namun kemerdekaan itu tabu,
Di atas tanah Papua darah masih basah,
Mempertanyakan arti kemerdekaan.
 
Mari kita renungkan, wahai manusia,
Apa arti Merdeka, jika ada yang terluka?
Papua menanti, dengan hati yang luka,
Merdeka, tapi apakah benar merdeka?

[Oleh: PIGAI, honny] - QC, 17082024

Posting Komentar

"...Sobat berikanlah tanggapanmu atas tulisan di atas..."

Copyright © Muye Voice. Designed by OddThemes