Ditulis untuk membantah kliam seorang filsuf Yahudi, Eric B. Gutkind.
Albert Einstein diakui sebagai
fisikawan terbesar di abad ke-20. Seorang jenius yang dari pikirannya
tercipta banyak ide brilian di bidang fisika dan matematika. Spesimen
otaknya bahkan jadi obyek penelitian para ilmuwan yang ingin menguak
kecerdasannya.
Selain otaknya itu, ada sebuah surat yang menguak
pemikiran Einstein. Tentang pertanyaan manusia yang paling mendalam:
keberadaan Tuhan.
Surat pribadi yang ditulis Einstein, tentang pandangannya tentang Tuhan dan agama akan dilelang Senin 8 Oktober 2012 di eBay. Dalam suratnya itu ia menyebut, keputusan seseorang untuk memeluk agama dan meyakini Tuhan adalah "kekanakan", dan anggapan bahwa Yahudi adalah orang-orang terpilih sebagai "konyol".
"Ini adalah obyek paling bersejarah dan penting yang pernah dilelang dalam eBay," kata Eric Gazin, direktur Auction Cause, agensi lelang kepada LiveScience. "Kami sangat bangga bisa menawarkan pada individu atau organisasi sebuah dokumen yang paling menarik dari abad ke-20. Surat pribadi Einstein yang mengaitkan ilmu pengetahuan, teologi, logika dan budaya."
Surat pribadi yang ditulis Einstein, tentang pandangannya tentang Tuhan dan agama akan dilelang Senin 8 Oktober 2012 di eBay. Dalam suratnya itu ia menyebut, keputusan seseorang untuk memeluk agama dan meyakini Tuhan adalah "kekanakan", dan anggapan bahwa Yahudi adalah orang-orang terpilih sebagai "konyol".
"Ini adalah obyek paling bersejarah dan penting yang pernah dilelang dalam eBay," kata Eric Gazin, direktur Auction Cause, agensi lelang kepada LiveScience. "Kami sangat bangga bisa menawarkan pada individu atau organisasi sebuah dokumen yang paling menarik dari abad ke-20. Surat pribadi Einstein yang mengaitkan ilmu pengetahuan, teologi, logika dan budaya."
Surat itu ditulis tangan oleh Einstein untuk seorang filsuf Yahudi, Eric B. Gutkind pada 3 Januari 1954, setahun sebelum kematian Einstein. Sebagai respon dari buku Gutkind, "Choose Life: The Biblical Call to Revolt".
"Bagiku, agama Yahudi sama dengan agama lain, sebagai inkarnasi dari mitos yang kekanakan,"kata Einstein dalam suratnya.
Ia juga tak melihat bangsa Yahudi sebagai orang-orang terpilih, klaim mereka selama ini. "Orang-orang Yahudi tidak punya perbedaan kualitas dengan kelompok lainnya. Sejauh pengalamanku, mereka juga tidak lebih baik dari lainnya."
Konteks surat Einstein adalah untuk membantah klaim Gutkind dalam bukunya, yang menyebut hipnotis massal merusak umat manusia saat itu. Kecuali jiwa orang Yahudi, bahwa jiwa orang Israel tak bisa dihipnotis.
Jadi, apakah Einstein percaya Tuhan? Jawabannya, bisa ya, bisa juga tidak.
Dalam surat berbeda yang ditulis 24 Maret 1954, Einstein menulis, "Itu jelas sebuah kebohongan, saat Anda membaca soal keyakinan agamaku. Sebuah kebohongan yang diulang-ulang secara sistematis," tulis Einstein.
"Aku tak meyakini Tuhan secara personal, juga tidak pernah menyangkalnya. Aku tak pernah menyatakannya secara jelas. Jika ada sesuatu dalam diriku yang bisa disebut sebagai agama, itu adalah kekaguman tak terbatas pada struktur alam semesta, yang bisa dijelaskan dengan ilmu pengetahuan."
Kembali ke suratnya pada Gutkind, Einstein menulis, "Tuhan tak lebih dari ekspresi dan produk kelemahan manusia."
Tulisan Einstein yang dikenal dengan 'Surat Tuhan" bukan kali pertamanya dilelang. Pada 2008, seorang pembeli anonim membeli surat itu dari Bloomsbury Auctions di London seharga US$$404 ribu, 25 kali lipat dari harga yang ditawarkan, menurut artikel New York Times. Harganya kini melonjak, nilai pembuka dalam lelang yang akan dibuka 8 Oktober adalah US$3 juta.
Surat itu kini disimpan dalam kondisi suhu lingkungan dengan cahaya dan kelembaban yang dikendalikan oleh sebuah institusi yang khusus merawat koleksi warisan budaya.
Karena surat tersebut telah diketahui kalangan ilmuwan selama 50 tahun, belum ada pertanyaan soal keasliannya. Amplop otentik surat itu memuat perangko dan cap pos dari Princeton, di mana Einstein tinggal hingga menghembuskan nafas terakhirnya.
Sumber: LiveScience
Posting Komentar
"...Sobat berikanlah tanggapanmu atas tulisan di atas..."