Hari HAM
sedunia jatuh pada 10 Desember 2014, Komnas HAM berencana memberikan
penghargaan HAM 2014 kepada 2 tokoh yang jasa-jasanya luar biasa besar pada
perlindungan HAM – Munir Said Thalib dan Maria Ulfah Soebadio Sastrosatomo.
Almarhum
Munir Said Thalib yang lahir di Malang,
7 September 1965 adalah tokoh muda pembela HAM yang sangat konsisten,
pekerja keras dan berani dalam memperjuangkan hak-hak asasi para korban
pelanggaran HAM, hingga akhir hayatnya.
Munir
pernah menangani sejumlah kasus pelanggaran HAM yang mendapat banyak perhatian
masyarakat, termasuk kasus Waduk Nipah Madura, pembunuhan aktivis buruh
Marsinah, kasus Timor Timur, dan sejumlah kasus pelanggaran HAM berat masa lalu
(penghilangan orang secara paksa, Talangsari, Semanggi I, Semanggi II, Tanjung
Priok.
Munir
meninggal dunia dalam perjalanan menuju Amsterdam,
di masa pemerintahan Presiden Megawati tahun 2004. Jabatan terakhirnya adalah
Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia Indonesia Imparsial.
Sementara
almarhumah Maria Ulfah (18 Agustus 1911 – 15 April 1988) adalah Menteri
Perburuhan pertama Indonesia
(1947-1948) dan Menteri Perempuan pertama dalam sejarah Indonesia, yang
dikenal konsisten memperjuangkan HAM. Dialah yang mengusulkan agar hak asasi
manusia menjadi pasal khusus dalam UUD 1945.
Meskipun
sempat menimbulkan perdebatan panjang dalam hal perlindungan hak warga negara,
usulan Maria Ulfah ini menemukan jalannya ketika beberapa kali amandemen UU
1945 yang memasukkan banyak pasal tentang hak asasi manusia. Maria Ulfah juga
dikenal sebagai aktivis perempuan yang gigih memperjuangkan hak politik, anti
poligami dan menentang perkawinan di bawah umur.
Proses
pemilihan penerima Anugerah HAM dilakukan secara bertahap oleh tim penilai
independen yang terdiri dari Prof. Jimly Asshiddiqie (Mantan Ketua MK), Hassan
Wirajuda (mantan menteri luar negeri), Makarim Wibisono ( Pelapor khusus PBB
untuk Palestina), Anugerah Pekerti, Saparinah Sadli (aktivis perempuan dan
akademisi), Zumrotin K Susilo (aktivis) dan Bagir Manan (Mantan Ketua MA).
“Ini
merupakan kali pertama Komnas HAM memberikan penghargaan kapada para tokoh yang
dianggap berjasa, selanjutnya pemberian penghargaan ini rencananya akan
dilakukan setiap tahun,” demikian Komnas HAM dalam rilis yang diterima, Senin
(8/12/2014).
Penghargaan
ini juga merupakan wujud ucapan terimakasih dan apresiasi kepada orang-orang
yang layak menjadi inspirasi dan panutan bagi pemerintah maupun masyarakat
dalam menghormati, memajukan dan menegakkan hak asasi manusia, sebagaimana tema
tahun ini “Human Rights for all, all
for Human Rights” (HAM untuk semua, semua untuk HAM).
Penyerahan
penghargaan HAM ini secara resmi akan dilakukan dalam peringatan Hari HAM
sedunia yang akan diadakan di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat. (detik.com)